PATAH
TULANG DAN PEMBIDAIAN
¨
PATAH TULANG
Cedera otot rangka
Alat gerak yang terdiri dari,
Tulang, sendi, jaringan ikat,
Dan otot pada manusia
Sangatlah penting.
Gangguan yang terjadi
Yaitu Patah tulang…
¨
Penyebabnya :
Cedera dapat terjadi
sebagai akibaat dari :
- Gaya langsung
- Gaya tidak langsung
- Gaya puntir
(sering terjadi pada
lengan)
Gejala dan tanda patah Tulang
- Terjadi perubahan betuk pada anggota badan yang patah. Sering merupakan satu2nya tanda yang terlihat.ara yang paling baik menentukannya adalah dangan memebandingkannya dangan sisi yang sehat.
- Nyeri di daerah yang patah dan kaku pada saat ditekan / bila digerakkan.
- Bengkak, disertai memar
- Terdengar suara bergerak pada daearah yang patah
- Terlihat bagian tulang yang patah pada luka.
¨
Pembagian patah tulang
berdasarkan kedaruratan
Nya.dibedakan menjadi :
- Patah tulang terbuka
- Patah tulang tertutup
- Yang membedakannya
adalah lapisan kulit di atas
bagian yang patah.Pada
patah tulangterbuka, kulit
di daerah yang patah
terluka.Pada kasus yang
berat bagian tulang yang
patah terlihat dari luar.
¨
Pembidaian
Penanganan patah tulang
yang paling utama adalah
pembidaian.
Pembidaian adalah
Berbagai tindakan dan upya
untuk mengistirahatkan bgn
yang patah.
¨
Tujuan pembidaian
- Mencegah pergerakan dari ujung tulang yang patah.
- Mengurangi terjadinya cedera baru disekitar bagian tulang yang patah.
- Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
- Mengurangi rasa nyeri.
- Mempercepat penyembuhan.
¨
Beberapa macam jenis bidai
- Bidai keras.
umumnya
terbuat dari kayu, alumunium, karton, plastik / bahan lain yangkuat dan
ringan.contoh : bidai kayu, bidai udara, bidai fakum.
- Bidai traksi.
`bidai
bentuk jadi dan berfariasi tergantung dari pembuatannya (hanya dipergunakan
oleh tenaga yang terlatih khusus).contoh : bidai traksi tulang paha.
- Bidai improvisasi.
bidai yang
dibuat dari bahan yng cukup kuat dan ringan untuk penopang.(pembutannya
tergantung dari bahan yg ada).
- Gendongan / belat dan bebat.
menggunakan
pembalut umumnya dipakai mitela dan memen faatkan tubuh penderita sbg sarana untuk
menghentikan pergerakanpada daerah cedera.Contoh : gendongan lengan.
¨
Pedoman umum pembidaian
- Sedapat mungkin beritahukan rencana pebidaian kpd penderita.
- Sebelum membidai paparkan seluruh bgn yang cedera (rawat pendarahan bila ada)
- Selalu buka pakaian pada daerah sendi sebelum membidai, buka perhiasan didaerah patah/ bgn distalnya.
- Nilai gerakan senseasi-sirkulasi (GSS) pada bgn distal cedera sebelum melakukan pembidaian.
- Siapkan alat2 selengkapmya.(jangan berupaya merubah posisi bagian yang cidera, upaayakan membidai pada posisi pertama di temukannya korban)
- Jangan berusaha memasukkan bagian tulang yang patah.
- Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah.
- Bila cedera terjadi pada sendi, bidai kedua tulang yang mengapit sendi tersebut.Upayakan juga membidai sendi distalnya.
- Lapisi bidai dengan bahan yang lunak.
- Isi bagian yang kosong antara tubuh dengan bidai.
- Ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu longgar.
- Ikatan harus cukup jumlah nya, dimulai dari sendi yang banyak bergerak, lalu sendi atas dari tulang yang patah.
- Selesai dilakukan, lakukan GSS kembali
- Jangan membidai berlebihan.